Banyak orang yang bertanya-tanya kain yang seperti apa yang paling ideal untuk membuat batik? Pada dasarnya, kain yang digunakan untuk membatik itu sangat banyak pilihannya. Hal ini sangat bergantung dengan kebutuhan dari para pengguna kain batik. 

Namun, memang tidak semua kain ideal untuk digunakan membatik. Hal ini mempertimbangkan sifat dan juga daya tahan dari kain yang digunakan. Karena itu, tidak sembarang jenis kain bisa digunakan. Walaupun, secara kriteria bahan memenuhi. 

Berikut adalah berbagai jenis kain yang paling ideal digunakan untuk membatik. Para pengguna wajib mengetahuinya, dengan begitu bisa mempertimbangkan dengan baik. 

1. Kain Mori, Bahan Paling Standar 

Rekomendasi jenis kain yang digunakan untuk membatik yang ideal untuk adalah jenis kain mori. Bisa dibilang, jenis kain ini adalah yang paling standar digunakan untuk membatik. Secara karakteristik, kain ini sangat ideal dan sempurna untuk membatik. 

Karena, pada umumnya kain mori dijual dengan warna putih polos yang sangat bersih. Kemudian, kain ini juga memiliki spesifikasi mulai dari tebal, kehalusan, dan kerapatan serat yang ideal untuk digambari atau membatik. 

Dalam pemilihan kain mori sebagai bahan, para pengguna juga harus memperhatikan tingkatan kualitasnya. Kualitas kain mori, sangat ditentukan dari kualitas benang tenung yang digunakan. Karena mempengaruhi anyaman kainnya secara langsung. 

2. Kain Kaos Katun yang Praktis

Kain kaos katun bisa menjadi media membatik yang ideal, terutama jika para pengguna ingin membuat pakaian dengan bahan yang nyaman digunakan. Kain ini termasuk jenis kain rajutan yang kemudian dibuat dalam bentuk kaos. 

Karena sudah berbentuk, penggunaan pada jenis kain ini sangat praktikal. Karena begitu, selesai proses membatik bisa langsung digunakan. Terlepas dari bentuknya yang sudah berupa kaos. Jenis kain ini tetap ideal dalam proses membatik. 

Kain kaos katun ini bisa diproses dengan berbagai teknik membatik. Mulai dari dengan ditulis, di cap, maupun dengan memprint langsung motif pada kain. 

3. Kain Grey dengan Warna yang Alami 

Jenis kain yang digunakan untuk membatik paling ideal selanjutnya adalah kain grey. Dalam membatik, aspek keindahan dan estetika adalah aspek yang sangat penting untuk diperhatikan. Untuk meningkatkan aspek itu, kain grey merupakan pilihan tepat. 

Hal ini karena kain grey memiliki karakteristik unik pada tampilannya. Kain ini seringkali disebut sebagai unfinish fabric. Karena, kain tidak mengalami proses pemutihan yang maksimal. Hal ini, membuat warna alami pada kain masih menempel dan terjaga dengan baik.

Warna yang tertinggal memang biasanya memberikan hint warna abu-abu. Karena itu, seringkali disebut sebagai kain grey. Warna alami inilah, yang justru akan menunjang keindahan motif batik di atasnya. 

Karena memberikan hint warna yang berbeda dan juga unik. Pada dasarnya, kain ini dibuat dari tenunan bahan benang kapas. Jadi, sangat nyaman jika akan digunakan nantinya pada kulit. 

4. Kain Dobby Untuk Pola yang Menarik 

Jika kain grey memiliki keistimewaan pada aspek warnanya, maka kain dobby memiliki keistimewaan dari aspek teksturnya. Kain dobby memiliki nama lain kain tenun timbul, hal ini sesuai dengan karakteristik dari kain ini. 

Kain dobby memang memiliki tekstur sehingga kain memiliki pola yang menarik. Pola ini dihasilkan dari campuran bahan alami dan sintesis di dalam kain ini. Kain dobby, dibuat dari campuran katun dan juga polyester. 

Reaksi yang tidak sempurna dari campuran ini, justru membentuk pola yang menarik. Pola yang dihasilkan pada kain ini seperti motif baron, kotak-kotak, herringbone, kristal, salur, dan berbagai motif unik lainnya. 

Pola yang timbul pada kain dobby, memang membuat tampilan kain batik lebih cantik. Namun, hal ini bisa membuat proses membatik lebih sulit dan menjadi tantangan bagi para pembatik. 

5. Kain Serat Nanas yang Halus 

Sekilas, jenis kain ini akan terasa sama seperti kain dobby. Terutama, kain dobby yang memiliki motif timbul salur. Namun, sebenarnya keduanya adalah jenis kain yang sangat berbeda satu sama lainnya. Kain ini memang memiliki tekstur yang kasar. 

Hal ini karena kain dibuat dari campuran kapas dan daun nanas. Benar sekali, jika kain dobby dibuat dari bahan alami dan sintesis. Kain ini dibuat sepenuhnya bahan alami saja. Campuran inilah yang memberikan motif tertentu pada kain umumnya garis-garis. 

Daya serap dari kain ini sangat baik dan juga memberikan efek tampilan yang unik pada motif batik. Tidak heran, jika banyak pembatik melirik jenis kain ini sebagai bahan dasar. Kain ini juga cenderung mudah didapatkan, dibandingkan dengan jenis kain lain. 

Itulah rekomendasi kain yang digunakan untuk membatik. Setiap kain yang dibahas di atas memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Para pengguna bisa memilih, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan tampilan yang diciptakan saja.