Masyarakat Indonesia pasti pernah mendengar istilah ngaben yang asalnya dari Bali. Ya, itu adalah salah satu upacara adat yang sering diadakan di Bali yang ditujukan untuk orang yang sudah meninggal. Mari mengenal lebih dalam tentang upacara ngaben di bali dalam pembahasan berikut:

Apa itu Ngaben?

Dalam penjelasannya Ngaben adalah sebuah upacara yang dilakukan untuk melakukan pembakaran jenazah umat Hindu di bali. Dalam kepercayaan mereka, ritual tersebut bisa mengembalikan roh dari leluhur mereka yang sudah tiada ke tempat asal mereka.

Ngaben pada bahasa Bali memiliki arti yang halus disebut dengan palebon. Ini diambil dari asal kata lebu yang memiliki arti sebagai tanah.. Nah untuk menjadikan palebon atau tanah atau abi maka diperlukan upacara ngaben dan menanamnya ke tanah yang disebut dengan ngaben.

Tujuan dari Upacara Ngaben

Sebuah ritual atau upacara adat diadakan bukan tanpa tujuan tertentu, adanya upacara ngaben juga seperti itu ada tujuan yang dicapai. Upacara ngaben sendiri memiliki tujuan untuk membersihkan amal seseorang yang sudah meninggal dunia.

Setiap orang yang bersangkutan dengan jenazah atau keluarga wajib hukumnya untuk ikut mengantarkan sang jenazah dalam prosesnya. Maksud dari hal tersebut, adalah untuk mengantarkan jenazah kepada kehidupan berikutnya.

Dalam sistem kepercayaan hindu, tubuh memiliki dua bagian yakni fisik dan spiritual. Saat terjadinya kematian, masyarakat memaknainya sebagai kematian dari jasad atau fisik yang dipadamkan fungsinya. Namun sebuah roh akan hidup selamanya.

Proses pembakaran ini juga dilanjutkan dengan mengarungkannya ke sungai atau laut. Tujuannya melepas roh dari segala bentuk keduniawian. Berkat semua proses tersebut, upacara ngaben dipercaya bisa membantu jenazah lebih lancar dalam bersatu dengan tuhan.

Prosesi Upacara Ngaben

Upacara ngaben tidak dilakukan secara sembarangan karena ada banyak hal yang harus dilalui secara teratur. Sehingga prosesi upacara ngaben ini, bisa dibilang memakan waktu yang lama bahkan menjadi daya tarik tersendiri.

1. Memandikan Jenazah

Bukan cuma umat islam dan kristiani yang memandikan jenazah sebelum dikuburkan, ternyata umat hindu juga melakukan hal yang sama. Ritual ini ini juga dilakukan guna membersihkan jenazah agar selalu dalam keadaan suci sebelum dipasang dengan aksesoris simbol.

Tujuan dari memandikan ini juga diyakini sebagai pengembalian fungsi tubuh. Umat hindu percaya, jika roh yang lepas dari tubuhnya ini akan bereinkarnasi kembali sehingga harus diperlakukan sebaik mungkin.

2. Memasang Lembu kayu

Saat melihat pagelaran upacara ngaben, pasti banyak yang melihat sebuah patung sapi besar dalam iring-iringan. Patung tersebut ternyata punya peranan penting dalam upacara ini sebagai benda yang akan menahan jenazah saat akan dikremasi.

Nama benda tersebut adalah lembu kayu yang disiapkan oleh anggota keluarga lain untuk keperluan upacara ini. Tujuan penggunaan lembu kayu bukan tanpa alasan. Mereka percaya, lembu kayu bisa membingungkan sang arwah agar tidak bisa pulang.

Lembu kayu ini akan dibawa ke tempat kremasi dibawa oleh iring-iringan. Biasanya, warga bali kan membuat sang arwah kebingungan dan dipastikan sang arwah tidak bisa kembali menemukan jalan pulang.

Lembu kayu tersebut akan digoyang dan dipelintir agar membingungkan roh dengan tambahan lemparan benda. Lemparan juga tidak sembarangan, karena harus dilakukan bukan dalam garis lurus agar roh tersebut bingung.

3. Kremasi

Puncak utama dari upacara ngaben sebenarnya adalah untuk membebaskan sang roh dari belenggu tubuh duniawinya. Oleh karena itu agar prosesnya diperlancar, maka orang hindu akan membakar tubuh jenazah.

Tujuannya agar semua tubuh yang mengandung unsur pembentuk tubuh fisik akan hilang tak bersisa karena dilahap oleh api. Tubuh yang sudah dilahap oleh api, akan mempermudah roh menuju jalan kepada kehidupan yang berikutnya.

4. Ritual Kebudayaan

Bukan cuma prosesi mengurus jenazahnya saja yang menjadi perhatian, namun diantara itu ada hal lain yang menarik. Contohnya pada upacara ngaben ini akan banyak orang beramai-ramai mengantarkan mendiang ke tempat kremasi.

Acara ini dilakukan di hari besar dan banyak orang akan datang dalam upacara ini. Upacara yang besar ini dihadiri juga oleh beberapa kebudayaan lain seperti tarian adat yang meriah dan penuh dengan kebahagiaan. 

Jika upacara kematian identik dengan kesedihan, namun lain halnya pada upacara ngaben. Mereka harus merasa senang dan bahagia serta tidak boleh ada unsur kesedihan di dalamnya.

Mereka percaya jika semua kesedihan itu hanya akan menghambat semangat orang yang meninggal untuk bisa menaljutkan ke kehidupan lain. Maka dari itu unsur kesedihan harus dibuang jauh-jauh.

5. Dilakukan Secepatnya

Upacara ngaben ini biasanya akan memerlukan persiapan yang lengkap. Namun disisi lain, jika ngaben ditunda terlalu lama maka mereka percaya sang roh akan bergentayangan disekitaran tubuhnya meskipun tubuhnya sudah di kubur didalam tanah.

Hal ini disebabkan roh belum bisa sepenuhnya terlepas dari kehidupan dunia. Maka dari itu dilakukan upacara ngaben agar kematian lebih sempurna.

Itu dia serangkaian hal yang perlu diketahui dari upacara ngaben. Banyak orang khususnya dari luar bali yang belum mengerti secara dalam tentang upacara ngaben. Diharapkan lewat tulisan ini mereka bisa lebih memahaminya sebelum melihatnya secara langsung.