Pakaian Adat Suku Baduy adalah pakaian adat yang hingga saat ini masih dilestarikan. Sayangnya terkait pakaian suku Baduy ini justru banyak orang yang belum mengetahui ada apa saja.

Padahal pakaian Baduy itu berbeda-beda mulai dari Baduy dalam, luar dan bahkan pakaian untuk perempuan. Namun untuk bisa mengetahui perbedaan dan detailnya, tentu memang perlu tahu jenis-jenisnya dulu.

Pakaian Baduy dalam Laki-laki

Pakaian Baduy dalam bagi kaum laki-laki, biasanya disebut dengan Jamang sangsang atau bisa juga diartikan sebagai digantung. Mengapa demikian, tentu saja karena cara menggunakan pakaian adatnya pun cukup hanya digantung di badan saja.

Jika dilihat dari fisik bajunya memang masih dijahit dengan cara yang masih tradisional yang berbahan dasar kapas asli. Biasanya baju yang sudah jadi tidak memiliki kerah, dan tidak memiliki kancing kemudian dilengkapi aksesoris sebagai berikut:

1. Bedog

Aksesoris yang pertama sering digunakan suku Baduy adalah bedog atau kata lainnya adalah golok. Biasanya benda tajam ini, akan selalu dibawa ke mana pun orang Baduy itu pergi.

Namun, benda ini bukan untuk digunakan berkelahi, karena biasanya digunakan untuk berladang. Bahkan bedog, juga kerap kali digunakan untuk membelah kelapa untuk diminum airnya dan menebas ranting.

2. Gelang

Mungkin sudah tidak asing kalau suku Baduy banyak yang menggunakan gelang. Biasanya gelang ini terbuat dari akar rotan atau akar pohon lainnya.

Namun, kadang ada juga gelang yang terbuat dari benda logam. Biasanya gelang ini digunakan sebagai penolak bala yang akan digunakan hingga meninggal dunia.

3. Tas Koja

Ada lagi aksesoris yang digunakan oleh orang Baduy adalah tas koja yang banyak disebut sebagai jorag. Biasanya tas ini pun terbuat dari kulit pohon kayu terap sebagai bahan dasarnya.

Bahkan tas ini pun akan sering digunakan untuk membawa sirih pinang, pisau atau kemenyan putih. Namun, bukan hanya itu, karena tas ini pun sering digunakan untuk membawa bekal untuk melakukan perjalanan jauh.

4. Sarung dan Ikat Kepala

Sarung yang digunakan oleh orang Baduy dalam laki-laki biasanya lebih dominan warna biru tua dan hitam. Adapun cara menggunakan sarungnya biasanya lebih identik dengan mengikatkannya di pinggang.

Supaya ikatan sarung tersebut sangat kuat, tentunya akan dikuatkan dengan kain yang bentuknya lembaran. Perlu diketahui juga bahwa sebenarnya, pakaian Baduy tidak punya celana.

Mengapa demikian, ini semua karena celana merupakan salah satu benda atau pakaian yang masih dianggap tabu di sana. Maka dari itu, jangan heran kalau laki-laki Baduy dalam setiap hari menggunakan sarung.

Tidak sampai di sana karena biasanya orang Baduy dalam juga mengikatkan ikat kepala dari kain putih. Kain ini sebenarnya memiliki fungsi sebagai pembatas rambut.

Bahkan pakaian Baduy dalam juga menggunakan hasduk di leher sebagai aksesoris tambahan. Bisa disimpulkan bahwa pakaian Baduy dalam sangat identik dengan baju yang memiliki warna putih, karena menyimbolkan masih bersih dan suci dari budaya luar.

Pakaian Baduy dalam Perempuan

Bukan hanya laki-laki karena perempuan yang tinggal di Baduy dalam pun, tentu punya pakaian adat tersendiri. Pada kegiatan sehari-hari biasanya para perempuan Baduy dalam menggunakan pakaian semacam sarung.

Warna sarung ini, biasanya memiliki warna yang cukup gelap yaitu biru tua yang akan menutupi dari dada hingga tumit. Ada yang unik dari pakaian Baduy dalam perempuan jika pakaiannya terbuka berarti ia masih gadis.

Namun, sebaliknya jika dadanya tertutup justru ini akan menandakan bahwa memang perempuan tersebut telah dinikahi seorang pria. Bukan hanya itu, bahwa biasanya pun perempuan Baduy memiliki atasan kebaya dengan bawahan sarung tenun.

Ada yang unik dari sarung tenun ini karena memang dilengkapi dengan karembong, ikat pinggang juga selendang putih dengan paduan merah. Biasanya, perempuan Baduy memiliki tugasnya untuk memenuhi pakaian.

Biasanya para perempuan akan menanam biji kapas kemudian memanennnya. Setelah itu, perempuan juga yang akan menenun hingga mewarnai hasil tenun tadi.

Bisa disimpulkan perempuan yang sudah memasuki masa remaja di Baduy akan lebih fokus menenun. Hal ini, supaya budaya menenun di Baduy tidak akan hilang.

Pakaian Baduy Luar Laki-Laki

Untuk Baduy luar tentu ada juga pakaian Adat Suku Baduy yang biasanya digunakan oleh laki-laki yaitu kampret. Jika dilihat dari fisiknya tentu memang pakaian ini memang hampir sama dengan jamang sangsang.

Untuk pembuatan baju kampret ini tentu sudah bukan lagi manual karena menggunakan mesin jahit. Bahkan untuk bahannya pun sudah bukan lagi dari kapas asli, tidak seperti Baduy dalam.

Bahkan pada baju kampret ini pun juga sudah dilengkapi kerah dan kancing. Untuk warna dari bajunya, lebih identik hitam yang menyimbolkan sudah terpengaruh budaya luar.

Demikian tadi terkait macam-macam Pakaian Adat Suku Baduy yang perlu diketahui dari Baduy dalam dan luar. Karena sekarang sudah tahu tentu seharusnya lebih mudah lagi untuk membedakannya.